Pasar buku Palasari merupakan lokasi yang cukup terkenal bagi para pecinta buku khususnya kota Bandung. Sudah ada ratusan kios kecil dikawasan ini yang menyediakan buku baik baru maupun bekas. Pasar buku yang sudah ada sejak 1980-an ini menjadi salah satu tujuan mahasiswa atau lapisan masyarakat lainnya untuk mencari sumber literatur pendidikan dengan harga yang relatif terjangkau.
Pasar buku yang terletak di Jalan Palasari, Bandung ini tidak hanya menyajikan buku mengenai pelajaran saja, tetapi novel, komik, majalah, hingga kitab - kitab yang untuk dipelajari di Pesantren pun ada. Selaku wakil ketua dalam kepengurusan pasar buku ini, Beni Arnanda (51) menuturkan bahwa untuk buku sendiri selalu didatangkan langsung oleh para penerbit yang memang sudah menjalankan kerjasama sejak dulu.
Pasar buku ini ramai pembeli setiap harinya, dan khusus hari Sabtu atau Minggu biasanya ramai oleh pembeli dari luar kota. Pasar buku yang mulai buka pukul 08.00-17.30 dalam setiap harinya ini dulunya berlokasi di kawasan Cikapundung, Bandung. Namun dipindahkan oleh Pemerintah Daerah (PemDa) kota Bandung.
Salah satu pengunjung pasar buku ini, Andri (21) menuturkan “Saya sering beli buku kesini soalnya harganya murah, walaupun buku bekas atau foto kopian tetep sama aja isinya dengan yang aslinya,” Jumat (05/06)
Setiap kios di pasar ini saling bekerja sama satu sama lain. Maka jika dalam satu kios buku yang dicari pembeli tidak ada, pemilik kios tersebut akan mencarinya ke kios lain. Dan harganya tetap sama tidak dilebihkan meskipun dari kios lain. Kecuali para calo, mereka biasanya menjual buku dengan harga yang lebih mahal agar dapat keuntungan yang lebih, jelas Beni yang sudah menjabat wakil ketua selama dua periode itu.
“Saya berharap, pasar ini dibangun lebih bagus lagi. Kalau tempatnya tetap seperti ini kami was was, apalagi kalau menyimpan banyak barang disini, takut kebakaran seperti dulu atau kemalingan. Kami ingintempatnya bagus, dipagar, jadi dari kami bisa sewa satpam agar lebih aman. Walaupun sekarang dari kami selalu ronda setiap malam 15-20 orang tetap saja suka was-was,” pungkas Beni, Jum’at (05/06).
0 komentar:
Posting Komentar